Laporan Praktikum Reaksi Reduksi - Oksidasi (Redoks)

Halo sahabat sekalian, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan referensi untukLaporan Praktikum Reaksi Reduksi - Oksidasi (Redoks). Ingat ya ini sebagai referensi bukan sebagai bahan untuk di copy-paste sepenuhnya. Berusahalah membuat laporan sebaik mungkin dengan usaha dan pengetahuan kalian sendiri atau berimproviasasi dari laporan yang kami sediakan ini juga tidak masalah selama kalian tidak menelannya bulat-bulat ya hehehe... Baiklah langsung saja berikut ini isi dari Laporan Praktikum Reaksi Reduksi - Oksidasi (Redoks). Semoga membantu :)



KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT tuhan semesta Alam. Berkat rahmat dan hidayahnya sehingga laporan ini dapat selesai tepat waktunya. Serta shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah membawa manusia keluar dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah kimia organik. Serta kepada para asisten lab yang turut memberikan konstribusi besar dalam penyelesaian laporan praktikum kimia organik ini.
Dalam laporan praktikum ini memuat metode serta hasil penelitian beserta analisa terhadap data  yang dilakukan di laboratorium. Serta tentunya dibawah pengawasan asisten yang dilakukan secara metodik dan efisien.
Tentunya sangat disadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam laporan praktikum ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan dikemudian hari.


Darussalam, 29 mei 2015

Praktikan


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Reaksi-reaksi kimia yang melibatkan reduksi-oksidasi dipergunakan secara luas dalam analisis titrimetric. Ion-ion dari berbagai unsur dapat hadir dalam kondisi oksidasi yang berbeda-beda. Menghasilkan kemungkinan terjadi banyak reaksi reduksi-oksidasi. Banyak dari reaksi ini memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam analisis data titrimetric dan penerapan-penerapannya cukup banyak.
Pemisahan reduksi-oksidasi terbagi membagi komponen-komponennya, yaitu reaksi separuhnya adalah cara untuk menunjukkan masing-masing senyawa yang memperoleh maupun yang memberikan elektron. Reaksi oksidasi reduksi berasal dari transfer langsung elektron dari donor ke aseptor. Berbagai reaksi redoks dapat digunakan dalam analisis titrasi volumetric asalkan kesetimbangan yang tercapai setiap penambahan titran dapat berlangsung dengan cepat.
Senyawa-senyawa yang memiliki gugus berupa alcohol primer R-OH atau aldehida R-CHO dapat dioksidasi menjadi senyawa yang bergugus asam karboksilat R-COOH. Seperti halnya formalin, apabila dioksidasi akan menghasilkan asam formiat, sedangkan glukosa akan menghasilkan asam glukorunat selanjutnya dapat berupa asam sakarat.

1.2 Tujuan Praktikum
Agar mahasiswa/i dapat mengetahui bentuk-bentuk reaksi oksidasi padasenyawa organik.

1.3 Manfaat Praktikum
Praktikan mengetahui bagaimana reaksi-oksidasi pada senyawa organik
Praktikan mengetahui bentuk reaksi-oksidasi senyawa organik
Praktikan dapat membuat sendiri bagaimana reaksi-oksidasi.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Redoks sering ditandai dengan terjadinya perubahan warna lebih sering daripada yang diamati dalam reaksi asam-basa. Reaksi redoks melibatkan pertukaran elektron dan selalu terjadi perubahan bilangan oksidasi dari dua atau lebih unsur dari reaksi kimia. Persamaan reaksi redoks agak lebih sulit ditulis dan dikembangkan dari persamaan reaksi biasa yang lainnya karena jumlah zat yang diperlukan dalam reaksi redoks sering kali lebih dari satu. Sama halnya dengan persamaan reaksi lain, persamaan reaksi redoks harus dapat disetimbangkan dari segi muatan dan materi, penyeimbangan materi biasanya dapat dilakukan dengan mudah sedangkan penyeimbangan muatan agak sulit. Karena itu perhatian harus dicurhakan pada penyeimbangan muatan. Muatan berguna untuk menentukan faktor stokiometri. Menurut batasan reaksi umu reaksi redoks adalah suatu proses serah terima elektron antara dua sistem redoks (Rivai,1995). 
Reaksi redoks spontan adalah reaksi redoks yang berlangsung serta merta dan disertai pembebasan energy berupa panas yang ditandai dengan perbuahan suhu. Sementara reaksi redoks non-spontan terjadi apabila harga E° sel negative. Suatu reaksi kimia (termasuk reaksi redoks) yang tidak spontan tidak terjadi apapun (Salirawati, 2008). Keton adalah suatu senyawa organik yang mempunyai sebuah guguh karbonil terikat pada dua gugus alkil, dua gugus alkil, atau sebuah alkil. Keton juga dapat dikatakan senyawa organik yang karbon karbonilnya dihubungkan dengan dua karbon lainnya. Keton tidak mengandung atom hidrogen yang terikat pada gugus karbonil (Hart, 2003). 
Batasan yang lebih umum dari reaksi oksidasi reduksi adalah berdasarkan pemakaian bilangan oksidasi pada pemakaian bilangan oksidasi pada atom karbon dengan cara memasukkan bilangan oksidasi pada keempat ikatannya. Contohnya atom H yang berikatan dengan C mempunyai bilagan oksidasi 0, dan atom C mempunyai bilangan oksidasi +1 jika berikatan tunggal pada heteroatom seperti oksigen, nitrogen atau sulfur (Riswiyanto, 2009).


BAB III
METODE KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum laboratorium Kimia Organik dilaksanakan pada hari Jumat,tanggal 21 Mei 2015 pada pukul 12:00 WIB dan selesai pada pukul 14.00 WIB yang bertempat di laboratorium terpadu Fakultas Kelautan dan Perikanan.

3.2 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini
3.2.1 Tabel Alat
NO NAMA ALAT JUMLAH
1 Pembakar Spritus 1
2 Tungku Segitiga 1
3 Pipet Tetes 2
4 Gelas Kimia 50 ml 4
5 Kayu Penjepit 1
6 Tabung Reaksi  4

3.2.2 Tabel Bahan
NO NAMA BAHAN JUMLAH
1 KMnO4 Seuckupnya
2 Aquadest Secukupnya
3 Pereaksi Fehling Secukupnya
4 Glukosa Secukupnya
5 Pereaksi Tollens Secukupnya

3.3 Cara Kerja
3.3.1 Reaksi reduksi-oksidasi senyawa bergugus fungsi aldehida
Reaksi oksidasi formalin dengan KMnO4
a. Direaksikan KMnO4 dengan formalin dalam gelas kimia 50 ml
b. Diamati perubahan warna yang terjadi
Reaksi reduksi-oksidasi glukosa dengan perekasi fehling
a. Sebanyak 1 ml larutan glukosa ditambahkan dengan 2 ml larutan fehling
b. Dididihkan larutan tersebut dalam tabung reaksi menggunakan pembakar spritus
c. Diamati perbuahan yang terjadi
 Reaksi reduksi-oksidasi glukosa dengan pereaksi tollens
a. Sebanyak 1 ml glukosa ditambahkan dengan 2 ml tollens
b. Dipanaskan larutan tersebut dalam tabung reaksi dengan menggunakan pembakar spritus
c. Diamati perubahan yang terjadi
3.3.2 Reaksi reduksi-oksidasi senyawa bergugus fungsi alcohol
Reaksi reduksi-oksidasi metanol dengan KMnO4
a. Direaksikan KMnO4 dengan metanol dalam gelas kimia 50 ml
b. Diamati perubahan yang terjadi

3.3.3 Reaksi senyawa bergugus fungsi keton dengan oksidator
Reaksi aseton dengan KMnO4
a. Direaksikan KMnO4 dengan aseton dan dalam gelas kimia 50 ml
b. Diamati apakah ada reaksi yang terjadi
3.3.4 Reaksi reduksi-oksidasi senyawa bergugus fungsi asam karboksilat
Reaksi reduksi asam lemak ikatan rangkap dengan KMnO¬4
a. Direaksikan KMnO4 dengan minyak dalam gelas kimia 50 ml
b. Diamati reaksi yang terjadi
Reaksi reduksi oksidasi asam lemak ikatan tunggal dengan KMnO4
a. Direaksikan KMnO4 dengan minyak dalam gelas kimia 50 ml
b. Diamati reaksi yang terjadi
3.4 Analisa Data
Analisa data pada praktikum ini dapat dilihat pada bagian lampiran yang terletak di akhir laporan ini. 


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN






4.2 Pembahasan
Pada percobaan pertama dimana Formalin direksikan dengan KMnO4 , KMnO4 yang awalnya berwarna pink berubah menjadi tidak berwarna setelah dicampurkan dengan formalin. Hal ini dapat terjadi karena formalin bereaksi menghilangkan warna (mereduksi) KMnO4. 
Pada percobaan kedua dimana metanol direaksikan dengan KMnO4 ,sampel metanol yang digunakan adalah tollens. KMnO4 yang tadinya berwarna pink berubah menjadi coklat. Hal ini dapat terjadi karena tollens mereduksi KMnO4 
Pada percobaan ketiga dimana Aseton dengan KmnO4 terjadi kesalahan. Berdasalkan tabel diatas dapat dilihat bahwa reaksi yang dibuat memnghasilkan larutan berwarna merah jambon. Seharusnya pada reaksi tersebut tidak terjadi perubahan warna. Hal ini terjadi mungkin karena kesalahan saat pembuatan reaksi (human eror). 
Pada percobaan keempat dimana glukosa di reaksikan dengan fehling, terbentuk endapan merah bata. Dalam suasana alkali, glukosa mereduksi kupri menjadi kupro kemudian membentuk Cu2O yang mengendap dan berwarna merah.


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum ini dapat di simpulkan, bahwa :
1. Glukosa dapat bereaksi dengan pereaksi fehling yang ditandai dengan terbentuknya endapan berwarna merah bata
2. Tidak semua reaksi yang dibuat saat praktikum akan berhasil sebagaimana seharusnya.
3. Minyak merupakan larutan yang tidak bisa menyatu dengan larutan lain karena memiliki kepolaran yang berbeda.
4. KMNO4 merupakan oksidator yang baik.
5. Reaksi redoks menggunakan pereaksi tollens dan fehling.
6. Reaksi redoks pada asam karboksilat tidak terjadi reaksi dan juga tidak menyatu.

5.2 Saran
1. Semoga kedepannya pengadaan alat dan fasilitas penunjang praktikum dapat semakin membaik lagi demi mendukung kelancaran dan kenyamanan proses praktikum.


DAFTAR PUSTAKA
Hart,Harold,dkk.2003. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Riswiyanto. 2009. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga.
Rivai, Harrizul. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. Jakarta: UI Press.
Salirawati, Das. 2008. KIMIA. Bandung: Grafindo Media Utama.

Post a Comment

0 Comments