Halo sahabat sekalian, pada kesempatan kali ini kami akan membagikan referensi untuk Laporan Praktikum Kimia Organik - Senyawa Organik dan Anorganik. Ingat ya ini sebagai referensi bukan sebagai bahan untuk di copy-paste sepenuhnya. Berusahalah membuat laporan sebaik mungkin dengan usaha dan pengetahuan kalian sendiri atau berimproviasasi dari laporan yang kami sediakan ini juga tidak masalah selama kalian tidak menelannya bulat-bulat ya hehehe... Baiklah langsung saja berikut ini isi dari Laporan Praktikum Kimia Organik - Senyawa Organik dan Anorganik. Semoga membantu :)
Penulis,
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberihkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan Kimia Organik ini tepat pada waktunya. Shalawat beriring salam tak lupa pula disanjungkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan menuju ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan di zaman modern ini.
Terima kasih kami kepada dosen mata kuliah Kimia Organik yang telah membimbing kami dalam mata dalam mata kuliah ini, serta para asisten yang telah mengajarkan kami tentang mata kuliah ini, semoga Allah SWT membalas pahala mereka dengan berlipat ganda.
Dalam penyelesaian laporan ini penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan agar kedepannya laporan yang ada menjadi lebih baik.
Darussalam, 13 Mei 2014
Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Senyawa organik adalah golongan besar senyawa kimia yang molekulnya mengandung karbon, kecuali karbida, karbonat, dan oksida karbon. Banyak diantara senyawa organik, seperti protein, lemak, dan karbonat merupakan komponen penting dalam biokimia.
Sekitar tahun 1850, Kimia Organik didefenisikan sebagai kimia dari senyawa yang datang dari benda hidup sehingga timbul istilah Kimia Organik. Defenisi ii mulai usang sekitar tahun 1900. Pada saat itu, ahli kimia mensintesa senyawa kimia baru di laboratorium, dan banyak dari senyawa baru ini tidak mempunyai hubungan dengan benda hidup. Pada saat ini, Kimia Organik didefenisikan sebagai kimia senyawa karbon. Defenisi ini pun tidak terlalu tepat, karena beberapa senyawa karbon seperti Karbon Dioksida (COÂ2), Natrium Karbonat(Na2CO3), dan Kalium Sianida(KCN), dianggap sebagai anorganik.
Senyawa Organik merupakan senyawa kimia yang terdiri dari unsur organik C, H, dan O. Sehingga mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Senyawa anorganik merupakan senyawa yang tidak terurai dan umunya teridir dari unsur anorganik selain C, H, O baik logam maupun non-logam.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat membedakan antara senyawa organik dan senyawa anorganik, baik secara fisika maupun kimia.
Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini yaitu untuk :
a. Untuk mengetahui perbedaan senyawa organik dan anorganik
b. Untuk membedakan titik didih Gula (Glukosa) dan NaCl
c. Untuk mengetahui sifat kimia senyawa organik dan anorganik
d. Untuk membedakan senyawa elektrolit dan non-elektrolit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Senyawa organik adalah senyawa yang terdapat didalam organisme yang sangat bervarisasi jumlah atom dan strukturnya. Setiap atomnya selalu mengadung karbon sebagai unsur utamanya senyawa hidrokarbon kurang diganti dengan gugus fungsional ( Sukmaria, 1999 )
Contoh dari senyawa organik atau molekul: asam nukleat, lemak, protein, gula, enzim, metana, dan beberapa bahan bakar. Sedangkan contoh dari senyawa anorganik yaitu: NaCl, logam, dan berlian. Zat yang terbuat dari elemen tunggal dan senyawa lain yang tidak mengandung ikatan karbon-hidrogen ( Hart, 2003 )
Sifat fisik dan kimia senyawa organik dapat membedakan satu dengan yang lainnya. Ketika beberapa sifat kiia dan fisika senyawa senyawa organik dan anorganik sederhana yang menceritakan apakah senyawa termasuk dalam senyawa organik atau anorgani antara lain pemanasan, konduktifitas, dan ionisasi ( disosiasi ) serta kelarutan ( Natsir, 2003 )
BAB III
METODE KERJA
METODE KERJA
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum laboratorium Kimia Organik dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 01 Mei 2015 pada pukul 17.00 WIB dan selesai pada pukul 18.30 WIB yang bertempat di laboratorium terpadu Fakultas Kelautan dan Perikanan.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
3.3 Cara Kerja
3.3.1 Sifat Fisika Senyawa Organik-Anorganik
a. Ditimbang media kosong untuk reaksi pembakaran ( lempeng seng ) sebagai X1
b. Ditimbang lempeng seng bersama sepotong arang sebelum pembakaran sebagai X2
c. Dibakar arang tersebut hingga menghasilkan abu dengan bantuan bahan bakar spiritus
d. Ditimbang abu hasil pembakaran bersama wadah seng sebagai X3
e. Dihitung kadar abu yang dihasilkan dengan rumus :
x 100%

f. Tentukan kadar senyawa organik dan anorganik dalam arang menggunakan rumus :
% kadar senyawa 2 organik = 100% - kadar senyawa anorganik
3.3.2 Sifat Kimia Senyawa Organik-Anorganik
a. Larutkan 2 gram gula ( glukosa ) ke dalam 50 ml aquadest
b. Didihkan lalu amati titik didih larutan gula
c. Catat hasilnya
d. Larutkan 2 gram Nacl ke dalam 50 ml aquadest
e. Didihkan lalu amati titik didih larutan Nacl
3.4 Analisa Data
Analisa data pada praktikum ini ialah sebagai berikut :
Menetukan kadar abu dengan menggunakan rumus :
Menentukan kadar senyawa organic dengan menggunakan rumus :
% Kadar senyawa organik = 100% - Kadar senyawa anorganik
Diketahui :
Kadar senyawa anorganik = 98%
Ditanya :
Kadar senyawa organik..?
Menghitung kenaikan titik didih gula dan garam dengan menggunakan rumus :
∆Tb = Tlarutan - Tair
Diketahui :
Tair = 94 â—¦C
TGlukosa = 93 â—¦C
TGaram = 94â—¦C
Ditanya :
∆Tb (kenaikan titik didih) glukosa..?
∆Tb (kenaikan titik didih) garam..?
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kimia organic yang berjudul senyawa organik dan senyawa anorganik yang dilaksanakan di labroratorium terpadu fakultas kelautan dan perikanan, kelompok kami telah berhasil membedakan senyawa organic yang merupakan senyawa non elektrolit dengan senyawa anorganik yang merupakan senyawa elektrolit.
Senyawa organic merupakan senyawa kimia yang terdiri dari senyawa organik unsur C, H, dan O sehingga mudah diuraikan oleh organisme. Senyawa anorganik merupakan senyawa yang tidak dapat terurai oleh organisme dan umumnya terdiri dari unsur selain C, H, dan O baik logam maupun non logam
Titik didih larutan bergantung pada kemudahan zat terlarutnya menguap/ jika zat terlarutnya lebih mudah menguap daripada pelarutnya (titik didih zat terlarut lebih rendah), maka titik didih larutannya menjadi turun. Di dalam air, titik didih glukosa (gula) lebih rendah daripada titik didih garam (NaCl), dimana titik didih glukosa (gula) 93°C sedangkan titik didih garam (NaCl) 94°C.
Hal tersebut terjadi karena garam (NaCl) adalah larutan elektrolit (larutan yang dapat menghantarkan arus listrik), sedangkan glukosa adalah larutan non elektrolit sehingga titik didih garam (NaCl) lebih besar daripada glukosa (gula). Karena gula bersifat organic, sehingga gula bersifat non elektrolit. Oleh karena itu, glukosa dapat lebih mudah larut dalam air tetapi reaksinya terjadinya dengan sangat cepat, sedangkan garam tesebut dapat larut dalam air dan reaksinya terjadi dengan lambat, karena garam termasuk dalam senyawa anorganik.
Penentuan elektrolit dan non elektrolit tersebut berkaitan dengan sifat koligatif larutan senyawa oraganik-anorganik yang merupakan sifat fisika suatu senyawa. Sehingga sering dijumpai, larutan yang mengandung senyawa elektrolit memiliki titik didih lebih tinggi dibandingkan dengan larutan non elektrolit.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dan di identifikasi di Laboratorium Terpadu Kelautan dan Perikanan kali ini, dapat disimpulkan bahwa :
Senyawa elektrolit adalah senyawa yang terdiri dari senyawa anorganik yang dapat menghantarkan arus listrik
Semyawa non-elektrolit adalah senyawa yang terdiri dari senyawa organic sehingga dapat menguap
Senyawa non-elektrolit adalah senyawa yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
Titik didih larutan elektrolit lebih besar dari larutan non-elektrolit
Titik didih larutan bergantung pada kemudahan zat terlarutnya menguap
5.2 Saran
Semoga kedepannya peralatan laboratorium yang akan digunakan saat praktikum dapat lebih memadai lagi
Agar kiranya disediakan wastafel untuk tempat mencuci tangan dan peralatan sehabis praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Hart, dkk. 2003. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat Edisi Ke-11. Erlangga: Jakarta
Sukmaria. 1999. Kimia Universitas: Asas Dan Struktur. Binaropa Aksara: Jakarta.
Natsir, M. 2005. Penuntun Praktikum Kimia Organik 1. Unhalu: Kendari
LAMPIRAN
Analisa Data
Analisa data pada praktikum ini ialah sebagai berikut :
Diketahui :
X1 = 0,47 kg
X2 = 0,065 kg
X3 = 0,072 kg
Ditanya :
Menentukan kadar senyawa organic dengan menggunakan rumus :
% Kadar senyawa organik = 100% - Kadar senyawa anorganik
Diketahui :
Kadar senyawa anorganik = 98%
Ditanya :
Kadar senyawa organik..?
Penyelesaian :
% Kadar senyawa organik = 100% - Kadar senyawa anorganik
% Kadar senyawa organik = 100% - 98%
% Kadar senyawa organik = 2%
Menghitung kenaikan titik didih gula dan garam dengan menggunakan rumus :
∆Tb = Tlarutan - Tair
Diketahui :
Tair = 94 â—¦C
TGlukosa = 93 â—¦C
TGaram = 94â—¦C
Ditanya :
∆Tb (kenaikan titik didih) glukosa..?
∆Tb (kenaikan titik didih) garam..?
Penyelesaian :
∆Tb = Tlarutan - Tair
∆Tb Glukosa = Tlarutan glukosa - Tair
∆Tb Glukosa = 93 ◦C - 94 ◦C
∆Tb Glukosa = -1◦C
∆Tb Garam = Tlarutan garam - Tair
∆Tb Garam = 94 ◦C - 94 ◦C
∆Tb Garam = 0◦C
Menghitung harga Kb masing – masing senyawa organik – anorganik dengan menggunakan rumus :
∆Tb = Kb . m . i
Diketahui :
∆Tb Glukosa = -1◦C
∆Tb Garam = 0◦C
i Glukosa = 1
i Garam = 2
Ditanya :
Kb Glukosa..?
Kb Garam..?
0 Comments